FUNGSI MEDIA
Pengembangan media pembelajaran hendaknya diupayakan untuk
memanfaatkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh media tersebut dan berusaha
menghindari hambatan-hambatan yang mungkin muncul dalam proses pembelajaran.
Secara rinci media pembelajaran memiliki beberapa fungsi, sebagai berikut:
1.
Fungsi
komunikatif
Media pembelajaran digunakan untuk
memudahkan komunikasi antara penyampai pesan dan penerima pesan. Kadang-kadang
penyampai pesan mengalami kesulitan manakala harus menyampaikan pesan dengan
hanya mengandalkan bahasa verbal saja. Demikian juga penerima pesan, sering
mengalami kesulitan dalam menangkap materi yang disampaikan, khususnya
materi-materi yang bersifat abstrak.
2.
Fungsi
motivasi
Dengan menggunakan media
pembelajaran, diharapkan siswa akan lebih termotivasi dalam belajar. Dengan
demikian pengembangan media pembelajaran tidak hanya mengandung unsur artistik
saja akan tetapi juga memudahkan siswa dalam mempelajari materi pelajaran
sehingga dapat lebih meningkatkan gairah siswa untuk belajar. Dapat kita
bayangkan pembelajaran yang hanya mengandalkan suara melalui ceramah tanpa
melibatkan siswa secara optimal seperti yang digambarkan pada pola terpisah,
bukan hanya dapat menimbulkan kebosanan pada diri siswa sebagai penerima pesan,
akan tetapi juga dapat mengganggu suasana belajar,
3.
Fungsi
kebermaknaan
Melalui penggunaan media,
pembelajaran dapat lebih bermakna, yakni pembelajaran bukan hanya dapat
meningkatkan penambahan informasi berupa data dan fakta sebagai pengembangan
aspek kognitif tahap rendah, akan tetapi dapat meningkatkan kemampuan siswa
untuk menganalisis dan mencipta sebagai aspek kognitif tahap tinggi dan juga
dapat meningkatkan aspek sikap serta keterampilan.
4.
Fungsi
penyamaan persepsi
Melalui pemanfaatan media pembelajaran,
diharapkan dapat menyamakan persepsi setiap siswa, sehingga setiap siswa
memiliki pandangan yang sama terhadap informasi yang disuguhkan. Walaupun
pembelajaran disetting secara klasikal, namun pada kenyataannya proses belajar
terjadi secara individual. Jika ada 40 orang siswa yang belajar, mungkin ada 40
macam pemikiran atau ada 40 jenis persepsi yang datang dari masing-masing
pemikiran siswa. Artinya, bisa terjadi setiap siswa akan menginterpretasi
materi pelajaran secara berbeda.
5.
Fungsi
individualitas
Pemanfaatan media pembelajaran
berfungsi untuk dapat melayani kebutuhan setiap individu yang memiliki minat
dan gaya belajar yang berbeda. Karena setiap siswa datang dari latar belakang
yang berbeda baik dilihat dari status sosial ekonomi maupun dari latar belakang
pengalamannya, sehingga memungkinkan gaya dan kemampuan belajarnya pun tidak
sama dan juga memiliki bakat dan minat yang berbeda walaupun secara fisiknya
sama.
Levie &
Lentz (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual,
yaitu (a) fungsi atensi, (b) fungsi afektif, (c) fungsi kognitif, dan (d)
fungsi kompensatoris.
a.
Fungsi
atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian
siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna
visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
b.
Fungsi
afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika
belajar (membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visula dapat
menggugah emosi dan sikap siswa, misalnnya informasi yang menyangkut masalah
sosial atau ras.
c.
Fungsi
kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitiam yang mengungkapkan
bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami
dan mengingat informasi, atau pesan yang terkandung dalam gambar.
d.
Fungsi
kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media
visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah
dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya
kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan
siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajara yang disajikan
dengan teks atau disajikan secara verbal.
Menurut Kemp
& Dayton (1985:25), media pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama
apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar
yang besar jumlahnya, yaitu :
a.
Memotivasi
minat atau tindakan.
Media
pembelajaran dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Hasil yang
diharapkan adalah melahirkan minat dan merangsang para siswa atau pendengar
untuk bertindak dan akan mempengaruhi sikap, nilai, dan emosi.
b.
Menyajikan
informasi
Media
pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian informasi di hadapan sekelompok
siswa. Isi dan bentuk penyajian bersifat umum, berfungsi sebagai pengantar,
ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang. Penyajian data dapat pula
berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi.
c.
Memberi
instruksi
Media
berfungsi untuk tujuan instruksi dimana informsi yang terdapat dalam media
harus melibatkan siswa baik dalam benak atu mental maupun dalam bentuk
aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus
dirancang secara lebih sistematis dan psikologis dilihat dari segi
prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Media
pembelajaran juga harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan
memenuhi kebutuhan perorangan siswa.
Fungsi lain dari media pembelajaran,
yaitu:
1.
Menyaksikan
benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Dengan perantaraan
gambar, potret, slide, film, video, atau media yang lain, iswa dapat memperoleh
gambaran yang nyata tentang benda/peristiwa sejarah.
2.
Mengamatai
benda/peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jaraknya jauhm berbahaya,
atau terlarang. Misal, video tentang kehidupan harimau dihutan, keadaan dan
kesibukan di pusat reaktor nuklir, dan sebagainya.
3.
Memperoleh
gambaran yang jelas tentang benda/hal-hal yang sukar diamati secara langsung
karena ukurannya yang tidak memungkinkan, baik karena terlalu besar atau
terlalu kecil. Misal, dengan perantaraan paket siswa dapat memperoleh gambaran
yang jelas tentang bendungan dan kompleks pembangkit listrik, dengan slide dan
film siswa memperoleh gambaran tentang bakteri, amoeba, dan sebagainya.
4.
Mendengar
suara yang sukar ditangkap dengan telinga secara langsung. Misal, rekaman suara
denyut jantung dan sebagainya.
5.
Mengamati
dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara langsung karena sukar
ditangkap. Dengan gambar, potret, silde, film atau video siswa dapat mengamati
berbagai macam serangga, burung hantu, kelelawar, dan sebagainya.
6.
Mengamati
peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk didekati. Dengan
slide, film, atau video siswa dapat mengamati pelangi, gunung meletus,
pertempuran, dan sebagainya.
7.
Mengamati
dengan jelas benda-benda yang mudah rusak/sukar diawetkan. Dengan menggunakan
model/benda tiruan siswa dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang
organ-organ tubuh manusia seperti jantung, paru-paru, alat pencernaan, dan
sebagainya.
8.
Dengan
mudah membandingkan sesuatu. Dengan bantuan gambar, model, atau foto siswa
dapat dengan mudah membandingkan dua benda yang berbeda sifat ukuran, warna,
dan sebagainya.
9.
Dapat
melihat secara cepat suatu proses yang berlangsung secara lambat. Dengan video,
proses perkembangan katak dari telur sampai menjadi katak dapat diamati hanya
dalam waktu beberapa menit.
10.
Dapat
melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara cepat. Dengan
bantuan film atau video, siswa dapat mengamati dengan jelas gaya lompat tinggi,
teknik loncat indah, yang disajikan secara lambat atau pada saat tertentu
dihentikan.
11.
Mengamati
gerakan-gerakan mesin/alat yang sukar diamati secara langsung. Dengan film atau
video dapat dengan mudah siswa mengamati jalannya mesin 4 tak, 2 tak, dan
sebagainya.
12.
Melihat
bagian-bagian yang tersembunyi dari suatu alat. Dengan diagram, bagan, model,
siswa dapat mengamatib bagian mesin yang sukar diamati secara langsung.
13.
Melihat
ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang/lama. Setelah siswa
melihat proses penggilingan tebu atau di pabik gula, kemudian dapat mengamati
secara ringkas proses penggilingan tebu yang disajikan dengan menggunakan film
atau video.
14.
Dapat
menjangkau audien yang besar jumlahnya dan mengamati suatu obyek secara
serempak. Dengan siaran radio atau televisi, ratusan bahkan ribuan mahasiswa
dapat mengikuti kuliah yang disajikan seorang profesor dalam waktu yang sama.
15.
Dapat
belajar sesuai dengan kemampuan, minat, dan temponya masing-masing. Dengan
modul atau pengajaran berprograma, siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan,
kesempatan, dan kecepatan masing-masing.
Sumber :
Arsyad, Azhar.2011.Media Pembelajaran.Kharisma Putra Utama
Offset: Jakarta.
Daryanto.2013.Media Pembelajaran.GAVA MEDIA: Yogyakarta.
Sanjaya, wina.2012.Media Komunikasi Pembelajaran.Prenadamedia
Group: Jakarta