Senin, 17 April 2017

Klasifikasi Media



KLASIFIKASI MEDIA

Kegiatan pembelajaran pada dasarnya merupakan proses komunikasi. Dalam proses komunikasi tersebut, guru bertindak sebagai komunikator (communicator) yang bertugas menyampaikan pesan pembelajaran (message) kepada penerima pesan (communicant), yaitu siswa/anak. Agar pesan-pesan pembelajaran yang disampaikan guru dapat diterima dengan baik oleh anak maka dalam proses komunikasi pembelajaran tersebut diperlukan wahana penyalur pesan yang disebut media pembelajaran.
Secara umum, media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu media visual, audio, dan audiovisual.
A.    MEDIA VISUAL
Media visual adalah media yang menyampaikan pesan melalui penglihatan pemirsa atau media yang hanya dapat dilihat. Media visual terdiri atas media yang dapat diproyeksikan (projected visual) dan media yang tidak dapat diproyeksikan (non-projected visual).
Media visual yang dapat diproyeksikan pada dasarnya merupakan media yang menggunakan alat proyeksi (disebut proyektor) untuk menayangkan gambar atau tulisan yang akan tampak pada layar (screen). Media proyeksi ini bisa berbentuk media proyeksi diam, misalnya gambar diam (still picture) dan proyeksi gerak, misalnya gambar bergerak (motion picture). Alat proyeksi tersebut membutuhkan aliran listrik dan membutuhkan ruangan tertentu yang cukup memadai, baik dari segi ukuran maupun intensitas cahayanya. Jenis-jenis proyeksi yang bisa digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran diantaranya OHP (overhead projection) dan slide suara (soundslide).
Media visual yang tidak diproyeksikan terdiri atas media gambar diam/mati, media grafis, media model, dan media realita.
1.      Gambar diam atau gambar mati adalah gambar-gambar yang disajikan secara fotografik atau seperti fotografik, misalnya gambar tentang manusia, binatang, tempat atau objek lainnya yang ada kaitannya dengan bahan/isi tema yang diajarkan. Gambar diam ini ada yang sifatnya tunggal ada juga yang berseri, yaitu berupa sekumpulan gambar diam yang saling berhubungan satu dengan lainnya. Keuntungan yang bisa diperoleh dengan menggunakan media gambar diam ini, diantaranya adalah:
a.       Media ini dapat menerjemahkan ide/gagasan yang sifatnya abstrak menjadi lebih konkret;
b.      Banyak tersedia dalam buku-buku, majalah, surat kabar, kalender, dan sebagainya;
c.       Mudah menggunakannya dan tidak memerlukan peralatan lain;
d.      Tidak mahal, bahkan mungkin tanpa mengeluarkan biaya untuk pengadaannya;
e.       Dapat digunakan pada setiap tahap pembelajaran dan semua tema.
Ada beberapa kelemahan dari media ini, yaitu terkadang ukuran gambar terlalu kecil jika digunakan pada kelas besar. Gambar diam juga merupakan media dua dimensi (2D) dan tidak bisa menimbulkan gerak.
2.      Media grafis adalah media pandang dua dimensi (bukan fotografik) yang dirancang secara khusus untuk mengkomunikasikan pesan-pesan pembelajaran. Unsur-unsur yang terdapat pada media grafis ini adalah gambar dan tulisan. Media ini dapat digunakan untuk mengungkapkan fakta atau gagasan melalui penggunaan kata-kata, angka serta bentuk simbol (lambang). Apabila menggunakan media grafis ini, perlu memahami dan mengerti arti simbol-simbolnya sehingga media ini akan lebih efektif untuk menyajikan isi tema kepada anak. Karakteristik media ini, sederhana, dapat menarik perhatian, murah, dan mudah disimpan dan dibawa. Jenis-jenis media grafis ini diantaranya adalah grafik, bagan, diagram, poster, kartun, dan komik.
3.      Media model adalah media tiga dimensi yang merupakan tiruan dari beberapa objek nyata, seperti objek yang terlalu besar, objek yang terlalu jauh, objek yang terlalu kecil, objek yang terlalu mahal, objek yang jarang ditemukan atau objek yang terlalu rumit untuk dibawa ke dalam kelas dan sulit dipelajari wujud aslinya. Jenis-jenis media model diantaranya adalah model padat (solid model), model penampang (cutaway model), model susun (build-up model), model kerja (working model), mock-up dan diorama. Masing-masing jenis model tersebut ukurannya mungkin persis sama, mungkin juga lebih kecil atau lebih besar dari objek sesungguhnya.
4.      Media realita merupakan alat bantu visual dalam pembelajaran yang berfungsi memberikan pengalaman langsung (direct experience) kepada anak. Realita ini merupakan benda, yang sesungguhnya, seperti mata uang, tumbuhan, binatang, yang tidak berbahaya.
B.     MEDIA AUDIO
Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan anak untuk mempelajari isi tema. Contoh media audio adalah program kaset suara dan program radio. Penggunaan media audio dalam kegiatan pembelajaran pada umumnya untuk melatih keterampilan yang berhubungan dengan aspek-aspek keterampilan mendengarkan. Dari sifatnya yang auditif, media ini mengandung kelemahan yang harus diatasi dengan cara memanfaatkan media lainnya. Oleh karena sifatnya yang auditif jika ingin hasil belajar yang dicapai anak lebih optimal, diperlukan juga pengalaman-pengalaman secara visual. Kontrol belajar bisa dilakukan melalui penguasaan perbendaharaan kata-kata, bahasa, dan susunan kalimat. Media ini memerlukan pemusatan perhatian yang lebih tinggi dibanding media lainnya.
C.     MEDIA AUDIOVISUAL
Media audio-visual merupakan kombinasi dari media audio dan media visual atau juga disebut media pandang-dengar. Dengan menggunakan media ini maka penyajian isi tema kepada anak akan semakin lengkap dan optimal. Selain itu, media ini dalam batas-batas tertentu dapat menggantikan peran dan tugas guru. Dalam hal ini, guru tidak selalu berperan sebagi penyampai materi karena penyajian materi bisa diganti oleh media. Peran guru bisa beralih menjadi fasilitator belajar, yaitu memberikan kemudahan bagi anak untuk belajar. Contoh dari media audio-visual ini diantaranya program televisi/video pendidikan/instruksional, program slide suara, dan sebagainya.

 Anderson (1976) mengelompokkan media menjadi 10 golongan sbb :
 No
Golongan Media
Contoh dalam Pembelajaran
I
Audio
Kaset audio, siaran radio, CD, telepon
II
Cetak
Buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
III
Audio-cetak
Kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis
IV
Proyeksi visual diam
Overhead transparansi (OHT), Film bingkai (slide)
V
Proyeksi Audio visual diam
Film bingkai (slide) bersuara
VI
Visual gerak
Film bisu
VII
Audio Visual gerak,
film gerak bersuara, video/VCD, televisi
VIII
Obyek fisik
Benda nyata, model, specimen
IX
Manusia dan lingkungan
Guru, Pustakawan, Laboran
X
Komputer
CAI (Computer Assisted Instructional=Pembelajaran berbantuan komputer), CMI (Computer Managed Instructional).


Sumber : Badru Zaman, dkk.2007.Media dan Sumber Belajar TK.Jakarta: Universitas Terbuka


KLASIFIKASI MEDIA

Kegiatan pembelajaran pada dasarnya merupakan proses komunikasi. Dalam proses komunikasi tersebut, guru bertindak sebagai komunikator (communicator) yang bertugas menyampaikan pesan pembelajaran (message) kepada penerima pesan (communicant), yaitu siswa/anak. Agar pesan-pesan pembelajaran yang disampaikan guru dapat diterima dengan baik oleh anak maka dalam proses komunikasi pembelajaran tersebut diperlukan wahana penyalur pesan yang disebut media pembelajaran.
Secara umum, media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu media visual, audio, dan audiovisual.
A.    MEDIA VISUAL
Media visual adalah media yang menyampaikan pesan melalui penglihatan pemirsa atau media yang hanya dapat dilihat. Media visual terdiri atas media yang dapat diproyeksikan (projected visual) dan media yang tidak dapat diproyeksikan (non-projected visual).
Media visual yang dapat diproyeksikan pada dasarnya merupakan media yang menggunakan alat proyeksi (disebut proyektor) untuk menayangkan gambar atau tulisan yang akan tampak pada layar (screen). Media proyeksi ini bisa berbentuk media proyeksi diam, misalnya gambar diam (still picture) dan proyeksi gerak, misalnya gambar bergerak (motion picture). Alat proyeksi tersebut membutuhkan aliran listrik dan membutuhkan ruangan tertentu yang cukup memadai, baik dari segi ukuran maupun intensitas cahayanya. Jenis-jenis proyeksi yang bisa digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran diantaranya OHP (overhead projection) dan slide suara (soundslide).
Media visual yang tidak diproyeksikan terdiri atas media gambar diam/mati, media grafis, media model, dan media realita.
1.      Gambar diam atau gambar mati adalah gambar-gambar yang disajikan secara fotografik atau seperti fotografik, misalnya gambar tentang manusia, binatang, tempat atau objek lainnya yang ada kaitannya dengan bahan/isi tema yang diajarkan. Gambar diam ini ada yang sifatnya tunggal ada juga yang berseri, yaitu berupa sekumpulan gambar diam yang saling berhubungan satu dengan lainnya. Keuntungan yang bisa diperoleh dengan menggunakan media gambar diam ini, diantaranya adalah:
a.       Media ini dapat menerjemahkan ide/gagasan yang sifatnya abstrak menjadi lebih konkret;
b.      Banyak tersedia dalam buku-buku, majalah, surat kabar, kalender, dan sebagainya;
c.       Mudah menggunakannya dan tidak memerlukan peralatan lain;
d.      Tidak mahal, bahkan mungkin tanpa mengeluarkan biaya untuk pengadaannya;
e.       Dapat digunakan pada setiap tahap pembelajaran dan semua tema.
Ada beberapa kelemahan dari media ini, yaitu terkadang ukuran gambar terlalu kecil jika digunakan pada kelas besar. Gambar diam juga merupakan media dua dimensi (2D) dan tidak bisa menimbulkan gerak.
2.      Media grafis adalah media pandang dua dimensi (bukan fotografik) yang dirancang secara khusus untuk mengkomunikasikan pesan-pesan pembelajaran. Unsur-unsur yang terdapat pada media grafis ini adalah gambar dan tulisan. Media ini dapat digunakan untuk mengungkapkan fakta atau gagasan melalui penggunaan kata-kata, angka serta bentuk simbol (lambang). Apabila menggunakan media grafis ini, perlu memahami dan mengerti arti simbol-simbolnya sehingga media ini akan lebih efektif untuk menyajikan isi tema kepada anak. Karakteristik media ini, sederhana, dapat menarik perhatian, murah, dan mudah disimpan dan dibawa. Jenis-jenis media grafis ini diantaranya adalah grafik, bagan, diagram, poster, kartun, dan komik.
3.      Media model adalah media tiga dimensi yang merupakan tiruan dari beberapa objek nyata, seperti objek yang terlalu besar, objek yang terlalu jauh, objek yang terlalu kecil, objek yang terlalu mahal, objek yang jarang ditemukan atau objek yang terlalu rumit untuk dibawa ke dalam kelas dan sulit dipelajari wujud aslinya. Jenis-jenis media model diantaranya adalah model padat (solid model), model penampang (cutaway model), model susun (build-up model), model kerja (working model), mock-up dan diorama. Masing-masing jenis model tersebut ukurannya mungkin persis sama, mungkin juga lebih kecil atau lebih besar dari objek sesungguhnya.
4.      Media realita merupakan alat bantu visual dalam pembelajaran yang berfungsi memberikan pengalaman langsung (direct experience) kepada anak. Realita ini merupakan benda, yang sesungguhnya, seperti mata uang, tumbuhan, binatang, yang tidak berbahaya.
B.     MEDIA AUDIO
Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan anak untuk mempelajari isi tema. Contoh media audio adalah program kaset suara dan program radio. Penggunaan media audio dalam kegiatan pembelajaran pada umumnya untuk melatih keterampilan yang berhubungan dengan aspek-aspek keterampilan mendengarkan. Dari sifatnya yang auditif, media ini mengandung kelemahan yang harus diatasi dengan cara memanfaatkan media lainnya. Oleh karena sifatnya yang auditif jika ingin hasil belajar yang dicapai anak lebih optimal, diperlukan juga pengalaman-pengalaman secara visual. Kontrol belajar bisa dilakukan melalui penguasaan perbendaharaan kata-kata, bahasa, dan susunan kalimat. Media ini memerlukan pemusatan perhatian yang lebih tinggi dibanding media lainnya.
C.     MEDIA AUDIOVISUAL
Media audio-visual merupakan kombinasi dari media audio dan media visual atau juga disebut media pandang-dengar. Dengan menggunakan media ini maka penyajian isi tema kepada anak akan semakin lengkap dan optimal. Selain itu, media ini dalam batas-batas tertentu dapat menggantikan peran dan tugas guru. Dalam hal ini, guru tidak selalu berperan sebagi penyampai materi karena penyajian materi bisa diganti oleh media. Peran guru bisa beralih menjadi fasilitator belajar, yaitu memberikan kemudahan bagi anak untuk belajar. Contoh dari media audio-visual ini diantaranya program televisi/video pendidikan/instruksional, program slide suara, dan sebagainya.

 Anderson (1976) mengelompokkan media menjadi 10 golongan sbb :
 No
Golongan Media
Contoh dalam Pembelajaran
I
Audio
Kaset audio, siaran radio, CD, telepon
II
Cetak
Buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
III
Audio-cetak
Kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis
IV
Proyeksi visual diam
Overhead transparansi (OHT), Film bingkai (slide)
V
Proyeksi Audio visual diam
Film bingkai (slide) bersuara
VI
Visual gerak
Film bisu
VII
Audio Visual gerak,
film gerak bersuara, video/VCD, televisi
VIII
Obyek fisik
Benda nyata, model, specimen
IX
Manusia dan lingkungan
Guru, Pustakawan, Laboran
X
Komputer
CAI (Computer Assisted Instructional=Pembelajaran berbantuan komputer), CMI (Computer Managed Instructional).


Sumber : Badru Zaman, dkk.2007.Media dan Sumber Belajar TK.Jakarta: Universitas Terbuka